profil tekstur dan struktur tanah
Bagianbutir tanah yang berukuran kurang dari 2 mm disebut bahan halus tanah. Bahan halus tanah dibedakan menjadi: Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur.
MenurutDaniel et al. (1979) penyerapan air oleh perakaran tergantung pada persediaan kelembaban air dalam tanah. Kapasitas simpanan tanah tergantung pada tekstur, kedalaman dan struktur tanah. Ketersediaan lengas tanah tergantung pada potensial air, distribusi akar dan suhu. Lengas tanah tersedia bagi akar dalam dua cara, yaitu : akar tumbuh
5 Cawan dan alu Saringan (ayakan) Pengaduk (stik bambu) Nampan Timbangan Lembar tipe struktur tanah Lembar klasifikasi tekstur tanah Bahan : Tanah Aquades Cairan H2O2 E. Langkah-langkah Langkah untuk mengetahui tipe struktur tanah : 1.
Kayugubal (sap wood), tebalnya bervariasi antara 1 - 20 cm tergantung jenis kayunya, berwarna keputih-putihan, berfungsi sebagai pengangkut air (berikut zat-zat) dari tanah ke daun. Untuk keperluan struktur umumnya kayu perlu diawetkan dengan memasukan bahan-bahan kimia kedalam lapisan kayu gubal ini. e.
Kelastekstur tanah liat mampu menahan air lebih baik dibandingkan kelas tekstur lainnya. Tingginya kelembaban tanah pada lapisan teratas sangat mempengaruhi laju infiltrasi. Hillel (1998) mengatakan bahwa serapan tanah bernilai rendah saat kandungan air tanah awal tinggi dan serapan tanah akan meningkat dengan menurunnya air tanah, akibatnya
Mann Sucht Frau Für Eine Nacht. Pengertian Profil Tanah - Untuk keperluan tertentu misalnya genesa tanah, analisis tanah, biologi maupun fisika tanah, dan keperluan lainnya sangat diperlukan gambaran yang lebih jelas tentang tanah umumnya, hal ini dapat diatasi dengan pembuatan profil tanah. Profil Tanah Profil Tanah Profil tanah merupakan sebuah irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan menggali merupakan lapisan atau zona pada tanah yang terbentuk karena adanya variasi komposisi, tekstur, dan struktur tanah. Profil tanah pada dasarnyadapat dibagi menjadi 4 macam horizon. Mulai dari yang teratas ke bagian terdalam. Mulai dari zona O,A,B, dan C. Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah. Horison-horison tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas sampai dibawah dengan huruf O, A, B, C dan R. Horison O adalah profil tanah bagian atas yang terdiri dari seresah tanah atau bahan organik tanah yang masih segar, lapisan ini merupakan guguran dari daun-daun dan ranting pohon yang menutupi lapisan atas tanah. Bagian horison O merupakan horison "Organik" yang terdiri dari beberapa lapisan L = litter, F = Fermentation, dan H = Humus. Horison A merupakan hasil pelapukan dari horison O, disini terjadi pelarutan unsur-unsur hara dan senyawa lain yang dibawa air infiltrasi ke lapisan dibawahnya. Terjadi proses leaching yaitu proses pencucian unsur hara oleh air. Horison B merupakan horison yang miskin bahan organik. Kegiatan mikrobia hampir tidak ada, lebih padat dan warnannya lebih merah. Sebagai horison akumulasi unsur-unsur hara dan senyawa-senyawa horison pencucian yang tercuci. Horison C adalah horison yang terdiri dari bahan induk tanah, merupakan batuan yang sebagian sudah mengalami pelapukan. Pengertian dari beberapa istilah penamaan horison dalam profil tanah adalah sebagai berikut Horison O adalah horison tanah yang tersusun dari serasah atau sisa-sisa tanaman Oi dan bahan organik tanah BOT hasil dekomposisi serasah Oa, Horison A adalah horison yang tersusun dari bahan mineral berkandungan bahan organik tinggi sehingga berwarna agak gelap. Lapisan Eluviasi atau Horison Eluviasi adalah horison yang telah mengalami proses eluviasi pencucian sangat intensif sehingga kadar bahan organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kadar pasir dan debu kuarsa seskuoksida serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak terang. Horison B adalah horison illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horison diatasnya. Horison C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa dengan batuan induk R atau belum terjadi perubahan. Batuan induk tanah R merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih berupa batuan. Lapisan tanah atas top soil terdiri dari 1 horison O, dan 2 horison A. Lapisan tanah bawah sub soil terdiri dari 1 horison E, dan 2 horison B. Solum tanah meliputi 1 lapisan tanah atas, dan 2 lapisan tanah bawah.
Belajar Struktur Tanah ,Warna, Konsistensi dan Teksturnya – Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah koloid anorganik dan koloid organik yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada buku “Munsell Soil Color Chart”, warna dinyatakan dalam tiga satuan/kriteria, yaitu kilapan hue, nilai value dan kroma chrome, menurut nama yang tercantum dalam lajur buku tersebut, kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya, nilai berhubungan erat dengan kebersihan suatu warna dari pengaruh warna lain dan kroma yang kadang-kadang disebut juga dengan kejernihan yaitu kemurnian relatif dari spektrum TanahTanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam kondisi reduksi Fe2+.Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi Fe3+ misalnya dalam senyawa Fe2O3 hematit yang berwarna merah, atau Fe2O3. 3 H2O limonit yang berwarna kuning cokelat. Sedangkan pada tanah yang kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering, maka selain berwarna abu- abu daerah yang tereduksi didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning, yaitu di tempat-tempat dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi ditempat tersebut. Keberadaan jenis mineral dapat menyebabkan warna lebih merupakan salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk pendeskripsian karakter tanah, karena tidak mempunyai efek langsung terhadap tetanaman tetapi secara tidak langsung berpengaruh lewat dampaknya terhadap temperatur dan kelembaban tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak murni, tetapi campuran kelabu, coklat dan bercakrust, kerapkali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut tanah yang berkaitan dengan warna tanah kandungan bahan organik, kondisi drainase dan serasi. Warna tanah digunakan dalam menentukan klasifikasi tanah dan mencirikan perbedaan horizon-horizon tanah, atas dasar warnanya yang muncul sebagai akibat gaya-gaya aktif dalam proses pembentukan tanah. Warna tanah juga sangat dipengaruhi oleh kadar lengas di dalamnya. Tanah yang kering, warnanya lebih muda dibandingkan dengan tanah yang basah, hal ini karena bahan koloid yang kehilangan dilapangan pada umumnya didasarkan atas tipe struktur, klas struktur dan derajat struktur. Ada macam-macam tipe tanah dan pembagian menjadi bermacam-macam klas pula. Disini akan dibagi menjadi 7 tipe tanah yaitu tipe lempeng platy, tipe tiang, tipe gumpal blocky, tipe remah crumb, tipe granulair, tipe butir tunggal dan tipe pejal masif. Dengan pembagian klas yaitu dengan fase sangat halus, halus, sedang, kasar dan sangat kasar. Untuk semua tipe tanah dengan ukuran kelas berbeda-beda untuk masing-masing tegas dan tidaknya agregat tanah dibedakan atas tanah tidak beragregat dengan struktur pejal atau berbutir tunggal, tanah lemah weak yaitu tanah yang jika tersinggung mudah pecah menjadi pecahan-pecahan yang masih dapat terbagi lagi menjadi sangat lemah dan agak lemah, tanah sedang/cukup yaitu tanah berbentuk agregat yang jelas yang masih dapat dipecahkan, tanah kuat strong yaitu tanah yang telah membentuk agregat yang tahan lama dan jika dipecah terasa ada tahanan serta dibedakan lagi atas sangat kuat dan TanahStruktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain. Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah. Apabila syarat agregat tanah terpenuhi maka dengan sendirinya tanpa sebab dari luar disebut ped, sedangkan ikatan yang merupakan gumpalan tanah yang sudah terbentuk akibat penggarapan tanah disebut clod. Untuk mendapatkan struktur tanah yang baik dan valid harus dengan melakukan kegiatan di lapangan, sedang laboratorium relatif sukar terutama dalam mempertahankan keasliannya dari bentuk TanahKonsistensi tanah adalah istilah yang berkaitan sangat erat dengan kandingan air yang menunjukkan manifestasi gaya-gaya fisika yakni kohesi dan adhesi yang berada didalam tanah pada kandungan air yang berbeda-beda. Setiap materi tanah mempunyai konsistensi yang baik bila massa tanah itu besar atau kecil sedikit, dalam keadaan ilmiahataupun sangat terganggu, terbentuk agregat atau tanpa struktur maupun dalam keadaanlembab atau kering. Sekalipun konsistensi tanah dan struktur berhubungan erat satu samalain, struktur tanah menyangkut bentuk ukuran dan pendefinisian agregat alamiah yangmerupakan hasil dari keragaman gaya tarikan di dalam massa tanah. Sebaliknyakonsistensi meliputi corak dan kekuatan dari gaya-gaya juga Mengenal tanah dan pupuk buatan12 Kelas Tekstur TanahTekstur tanah adalah perbandingan relatif dalam persen % antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur erat hubungannya dengan plastisitas, permeabilitas, keras dan kemudahan, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis 12 kelas tekstur tanah menurut USDA antara lain1. PasirApabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan Pasir BerlempungApabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali Lempung BerpasirApabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah LempungApabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan Lempung BerdebuApabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan DebuApabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan Lempung BerliatApabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah Lempung Liat BerpasirApabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah Lempung Liat BerdebuApabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan Liat BerpasirApabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat Liat BerdebuApabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat LiatApabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat juga Tips memilih tanah untuk pot / polybagStruktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir- butir kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan ketahanan yang berbeda-beda. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain disebut lepas, misalnya tanah pasir atau saling melekat menjadi satu satuan yang padu kompak dan disebut massive atau pejal. Tanah dengan struktur baik granuler, remah mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan tanah menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer pasir, debu, dan liat sampai pada partikel-partikel sekunder atau ped disebut juga suatu horizon yang berbeda satu profil tanah merupakan satu ciri penting tanah, seperti warna tekstur atau komposisi kimia.Foth, 1988.Ada 3 macam tekstur utama tanah, yaitu tekstur pasir sand yaitu tanah mengandung pasir, presentasinya > 70%,lempung loam yaitu bila tidak ada kandungan pasir dan liat, danliat clay yaitu kandungan liat > 35%.Faktor yang mengontrol pembentukan dan perkembangan tanah, yaitu1. Bahan Induk parent material = p,Tanah terbentuk dari bahan batuan yang mengalami fragmentasi dan proses pelapukan fragmented rock material. Fragmented rock material dapat tetap di atas bedrock asal sebagai bahan yang relatif tidak padu uncosolidated material atau in situ, tapi kebanyakan telah tererosi dan ditransportasikan baik oleh air, angin, es atau gravitasi ke lain tempat membentuk deposit debris mantles. Bahan-bahan deposit tak padu inilah bukan solid bedrock yang umumnya disebut sebagai bahan induk tanah soil parent materials. Tanah bersama dengan debris atau bedrock yang terlapuk di bawahnya disebut sebagai regolithBahan yang merupakan asal tanah disebut sebagai BAHAN INDUK. Sedikit tanah yang berkembang secara langsung dari batuan di bawahnya. Kebanyakan tanah berkembang dari bahan-bahan dari tempat lain. Bahan-bahan di bagian bawah tanah biasanOleh karena batuan tersusun atas mineral-mineral yang beragam serta berbeda ketahanannya terhadap pelapukan, maka mineralogi bahan induk sangat berpengaruh atas laju perkembangan tanah, tipe produk pelapukan, komposisi mineral dari tanah, dan kesuburan kimia tanah. Konsolidasi dan ukuran partikel bahan induk juga berpengaruh atas permeabilitas Iklim climate = clTanah bervariasi bergantung dari iklim. Suhu dan kelembaban menyebabkan perbedaan dalam pelapukan weathering dan pelindian leaching. Sedangkan angin mendistribusikan pasir dan partikel lainnya terutama di daerah iklim arid. Jumlah, intensitas, waktu dan macam dari presipitasi mempengaruhi pembentukan tanah. Perubahan suhu musiman dan harian mempengaruhi kelembeban, aktifitas biologi, laju reaksi kimia dan tipe yang sangat berpengaruh atas pembentukan tanah. Iklim berpengaruh langsung terhadap pembentukan tanah melalui suhu dan curah hujan, dan secara tidak langsung melalui pengaruhnya atas vegetasi organisme dan berinteraksi dengan bentuk lahan relief dalam mempengaruhi hubungan air dan langsung suhu dan curah hujanAir merupakan komponen yang sangat penting dalam semua proses pelapukan kimia dan fisika. Input curah hujan ke dalam tanah mempunyai pengaruh yang besar atas perkembangan tanah melalui pelapukan dan pelindian dari produk pelapukan. Laju pelapukan juga secara kuat bergantung kepada suhu. Setiap kenaikan 10oC, laju reaksi kimia dalam pelapukan akan meningkat 2 atau 3 tidak langsungBiasanya dijumpai hubungan yang kuat antara iklim dan kandungan humus tanah, oleh karena pengaruh dari iklim atas produksi biomas dan laju dekomposisi seresah tanaman dan bahan organik tanah lainnya. Curah hujan akan mempengaruhi produktifitas vegetasi. Suhu berpengaruh atas laju dekomposisi bahan organik, sehingga sehingga kandungan humus yang tinggi biasanya ditemukan pada daerah iklim lembab dan sejuk. Iklim panas, baik kering maupun lembab cenderung menyebabkan kandungan humus yang rendah3. Organisme organisms = o,Organisme mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan tanah dengan berbagai macam cara. Penyebaran flora dan fauna tergantung sebagian besar kepada iklim, topografi, dan pengaruh bahan induk pengaruh organisme sulit dipisahkan dari pengaruh pengaruh vegetasi tampak dalam perbedaan bahan organik antara hutan dan padang rumput. Pada hutan, input BO terbanyak pada permukaan tanah mor humus, sedang pada rumput, penambahan BO juga terjadi pada tanah bawah dan tercampur dengan bahan mineral tanah mull humus oleh aktifitas fauna Relief relief = rAda 3 jalur utama pengaruh relief atas pembentukan tanahpengaruh kelerengan atas jeluk tanahmodifikasi pengaruh iklimmempengaruhi hubungan kelembaban5. Waktu time = tPelapukan dan proses pembentukan tanah pedogenesa terjadi dalam waktu yang lama. Tahap awal terjadi pencampuran bahan organik dan perubahan kimia dan mineralogi pada bahan induk, selanjutnya perubahan kimia, mineralogi dan fisika tanah, sehingga membentuk horison yang jelas, hingga dapat mencapai keadaan steady state, yaitu keadaan tanah yang tidak berubah dalam waktu yang tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan indicator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik adhesi dan kohesi yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan yang mempengaruhi konsistensi tanah ;kadar air tanahBahan – bahan penyemen agregattanahBahan dan ukuran agregat tanahTingkat agregasiFaktor-faktor penentu struktur tanahtekstur, macam lempung, dan kadar bahan organikBaca juga Unsur hara makro dan mikroDemikian artikel tentang Belajar Struktur Tanah ,Warna, Konsistensi dan Teksturnya, semoga bermanfaatBacaan lebih lanjut Kohnke, H. 1968. Soil Physic. Bombay Tata Mc Graw- Hill Publishing. Company Ltd.
You don't have permission to access this page on this server.
Tanah yang menutupi sebagian besar daratan di permukaan Bumi setidaknya terdiri dari mineral batu, pasir, tanah liat, lanau, udara, air, dan bahan organik bahan dari tumbuhan dan hewan yang mati. Tanah menyediakan substrat untuk tanaman jangkar akar di tanah, sumber makanan untuk tanaman, dan rumah bagi banyak hewan serangga, laba-laba, lipan, cacing, hewan burrowing, bakteri, dan banyak lainnya. Tanah tersusun berlapis-lapis, yang terbentuk selama pembentukan tanah. Lapisan-lapisan ini disebut horizon, urutan lapisan disebut profil tanah. Lapisan-lapisan tanah dapat dengan mudah diamati oleh warna dan ukuran partikelnya. Lapisan utama tanah adalah tanah lapisan atas, lapisan tanah bawah dan batuan induk. Setiap lapisan memiliki karakteristik masing-masing. Tanah adalah lapisan atas yang longgar dari permukaan bumi tempat tanaman tumbuh. Tanah terdiri dari campuran bahan organik tanaman dan hewan busuk dan pecahan batu dan mineral. Tanah terbentuk dalam periode waktu yang lama oleh sejumlah faktor. Diperlukan waktu hingga 1000 tahun hanya untuk satu inci tanah untuk terbentuk. Selain waktu, faktor-faktor lain yang membantu tanah terbentuk meliputi organisme hidup, topografi, iklim, dan bahan induk. Tanah sering digambarkan menggunakan beberapa karakteristik termasuk tekstur, struktur, kepadatan, suhu, warna, konsistensi, dan porositas. Salah satu sifat terpenting tanah adalah tekstur. Tekstur adalah ukuran apakah tanah lebih seperti pasir, lanau, atau tanah liat. Semakin mirip pasir, semakin sedikit air yang bisa ditampungnya. Di sisi lain, semakin mirip tanah liat dengan tanah, semakin banyak air yang bisa ditampungnya Pengertian Lapisan Tanah Lapisan tanah sejatinya terdiri dari horisontal yang berbeda; lapisan-lapisan ini disebut horizon. Mulai dari lapisan atas yang kaya dan organik humus dan tanah lapisan atas hingga lapisan batuan dasar lapisan tanah, regolit dan batuan dasar. Horison tanah adalah lapisan yang sejajar dengan permukaan tanah, juga materi yang membusuk di atasnya serasah tanaman, yang karakteristik fisik, kimianya, dan biologisnya berbeda dari lapisan di atas dan di bawahnya. Pengertian Tanah Menurut Para Ahli Adapun definisi tanah menurut para ahli, antara lain Bremmer 1958, Tanah dapat didefinisikan sebagai bagian permukaan kulit bumi yang dijadikan oleh pelapukan kimia dan fisik serta kegiatan berbagai tumbuhan dan hewan. James 1995, Tanah dapat didefinisikan sebagai salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem bumi lainnya, yaitu air alami dan atmosfer menjadi inti fungsi, perubahan dan kemantapan ekosistem. Hilgard, Tanah dapat didefinisikan sebagai material lepas-lepas dan agak kering yang digunakan sebagai tempat akar tanaman dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman. Jenis Lapisan Tanah Tanah terbentuk secara berlapis-lapis, yang terdiri atas horizon O, A, E, B, C, R. Berikut penjelasannya Lapisan humus atau bahan organik Horizon O Horion O adalah lapisan tanah yang terdiri atas bahan-bahan organik yang dan unsur hara lebih dari 20% pada seluruh penampang tanah. Ciri-ciri horizon O subur karena mengandung bahan organik. Lapisan yang satu ini tersusun atas bagian-bagian yang masih utuh, tapi sebagian sudah ada yang terdekomposisi. Ada 2 jenis horizon O yaitu Horizon O1, yaitu bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat berupa guguran daun-daun dan sisa-sisa organik yang belum terombak Horizon O2, yaitu bentuk asli sisa-sisa tanaman dan organisme tidak terlihat lagi dan merupakan campuran rombakan bahan organik. Lapisan tanah atas/topsoil Horizon A Horizon A adalah lapisan yang berada di bawah horison O dan di atas horison E. Pada lapisan ini benih-benih tanaman dan akar-akar tumbuhan terlihat. Ciri-ciri horizon O, yaitu berwarna gelap yang terdiri dari humus dan campuran partikel mineral. Bahan organik mengalami humifikasi dan bercampur dengan bahan mineral, sehingga akan menghasilkan konsistensi struktur yang memiliki perbedaan dengan horizon yang terletak langsung dibawahnya. Horizon A dinamakan juga horizon eluviasi pencucian. Ada 3 jenis horizon A dan E, antara lain Horizon A1, yaitu horizon percampuran antara bahan organik dan mineral, sehingga lapisan terlihat berwarna kelam/gelap. Wujud keterdapatan bahan organik pada lapisan ini berupa partikel yang berdiri sendiri atau bahan organik yang menyelimuti bahan mineral. Horizon A2, yaitu horizon yang dikenal sebagai horizon ”eluviasi” atau lapisan yang mengalami pencucian secara maksimal. Kation bahan organik dan bahan mineral yang mengalami pencucian dan tertinggal merupakan komponen yang resisten seperti silika dan kasar, sehingga lapisan ini warna tanahnya pucat/terang/cerah. Horizon A3, yaitu zona peralihan horizon A ke horizon B atau ke horizon C. Cirinya yaitu memiliki ciri warna tanah yang mendekati horizon A2. Horizon E, Horizon E adalah horizon yang berupa lapisan eluviasi berwarna terang. Ciri utama lapisan ini yaitu terjadinya proses penghilangan lempung alumina silikat, Fe, Al, atau kombinasi ketiganya. Tekstru tanah pada lapisan ini berpasir, serta sedikit mengandung mineral dan tanah liat sebab rembesan air yang menembus masuk ke tanah. Jika berada dibawah horizon A, maka horizon ini terbedakan berdasarkan warnanya yang lebih muda dan kandungan bahan organik lebih sedikit dibandingkan horizon A. Horizon E sudah mengalami proses pencucian atau eluviasi yang sangat intensif. Hal itu mengakibatkan rendahnya kadar bahan organik tanah, lempung silikat, Fe, dan Al, tapi kadar pasir dan debu kuarsa seskuoksida serta mineral resisten lainnya akan tinggi, sehingga warnanya agak terang. Lapisan tanah bawah/subsoil Horizon B Horizon B disebut juga horizon “illuvial” atau horizon pengendapan, sebab pada horizon terjadi akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci perembesan air dari horizon diatasnya. Salah satu ciri horizon B yaitu kandungan lempung dan partikel mineralnya sedikit. Horizon B bisa terbentuk melalui beberapa cara, yaitu Proses illuviasi lempung aluminasilikat, besi, aluminium, humus, karbonat, mineral gypsum, atau silika yang berdiri sendiri, atau dalam suatu kombinasi tertent Pengendapan “seskuioksida” secara residual horizon oksik Penyelaputan zarah-zarah tanah dengan seskuioksida yang terbentuk insitu, sehingga horizon ini berwarna lebih terang atau lebih merah daripada horizon diatas dan dibawahnya Neomineralisasi lempung atau mineral oksida insitu. Perlu kita pahami bahwa apabila horizon B terbentuk secara “illuviasi”, maka horizon E harus “tereluviasi”. Lapisan bahan induk Horizon C Horizon C juga dinamakan lapisan regolith. Ciri lapisan ini yaitu masih adanya fragmen pecahan lapukan batuan asal. Pada lapisan ini akar tanaman sulit menembus, sehingga lapisan ini hanya mengandung sedikit bahan organik. Horizon C tersusun atas campuran bahan lapukan batuan dan mineral. Dalam konteks endapan “allochtonous“, yaitu endapan yang diangkut dari tempat lain, horizon C tidak mempunyai korelasi dengan tanah yang berada diatasnya, tapi horizon C digolongkan sebagai bahan induk tanah yang hanya terkait dengan endapan “autochtonous“, yaitu endapan yang terbentuk setempat. Lapisa batuan dasar/Bed rock Horizon R/D Horizon R atau horizon D adalah lapisan paling bawah dalam suatu profil tanah. Horizon R terdiri atas batuan dasar yang keras, atau masih utuh dan belum mengalami pelapukan. Ciri utama horizon R yaitu keras, kompak, dan tersementasi dari batuan dasar. Batugamping, basalt, granit, dan batu pasir merupakan contoh batuan penyusun lapisan ini. Lapisan ini cukup kompak, sehingga jika hanya menggunakan sekop akan sulit untuk digali. Apabila kita mengacu pada pembagian horizon dan lapisan tanah menurut Pedoman FAO untuk Guidelines for Soil Description 2006, selain keenam lapisan di atas, ada beberapa horizon lainnya, antara lain Lapisan L Ini adalah sedimen yang tersimpan di badan air. Mereka mungkin organik atau mineral. Bahan limnik dapat terbentuk melalui Pengendapan atau aksi organisme akuatik, seperti alga, terutama diatom Berasal dari tanaman air bawah laut dan mengambang dan selanjutnya dimodifikasi oleh hewan air. Lapisan L termasuk tanah coprogenous atau gambut sedimen kebanyakan organik, tanah diatom sebagian besar mengandung silika, dan marl sebagian besar berkapur. Lapisan W Ini adalah lapisan air di tanah atau lapisan air yang merendam tanah. Air hadir secara permanen atau siklik dalam jangka waktu 24 jam. Beberapa tanah organik mengapung di atas air. Dalam kasus lain, air dangkal yaitu air yang tidak lebih dalam dari 1 m dapat menutupi tanah secara permanen, seperti dalam kasus danau dangkal, atau siklik, seperti di dataran pasang surut. Terjadinya air pasang surut dapat ditunjukkan dengan huruf W dalam tanda kurung W. Struktur Tanah Struktur tanah ditentukan oleh cara masing-masing partikel pasir, lanau, dan tanah liat berkumpul. Partikel tunggal ketika dirakit muncul sebagai partikel yang lebih besar. Agregasi partikel tanah dapat terjadi dalam pola yang berbeda, menghasilkan struktur tanah yang berbeda. Struktur tanah paling bermanfaat dijelaskan dalam hal tingkat derajat agregasi, kelas ukuran rata-rata dan jenis agregat bentuk. Hal yang perlu kita ketahui yaitu struktur karakteristik suatu tanah dapat dikenali dengan baik ketika kering atau hanya sedikit lembab. Menurut definisi, kelas struktur menggambarkan ukuran rata-rata agregat individu. Biasanya, lima kelas yang berbeda dapat dikenali dalam kaitannya dengan jenis struktur tanah tempat asalnya, diantaranya yaitu Sangat halus atau sangat tipis; Halus atau tipis; Medium; Kasar atau tebal; Sangat kasar atau sangat tebal. Berikut ini beberapa jenis struktur tanah, antara lain Struktur butiran dan remah Yaitu partikel pasir, lanau dan tanah liat yang dikelompokkan bersama dalam butiran kecil, hampir berbentuk bola. Air bersirkulasi dengan sangat mudah melalui tanah seperti itu. Struktur ini umumnya ditemukan di horizon A dari profil tanah. Struktur blok dan sub-blok Yaitu partikel-partikel tanah yang melekat bersama pada blok-blok yang hampir berbentuk bujur sangkar atau bersudut yang memiliki tepi yang kurang lebih tajam. Blok yang relatif besar menunjukkan bahwa tanah tahan terhadap penetrasi dan pergerakan air. Struktur ini umumnya ditemukan di horizon B di mana tanah liat telah menumpuk. Struktur prismatik dan kolumnar Yaitu partikel tanah yang telah terbentuk menjadi kolom atau pilar vertikal yang dipisahkan oleh miniatur, tetapi pasti, retakan vertikal. Air bersirkulasi dengan kesulitan lebih besar dan drainase buruk. Struktur ini umumnya ditemukan di horizon B di mana tanah liat telah menumpuk. Struktur pelat Yaitu struktur yang terdiri dari partikel-partikel tanah yang diagregasi dalam lempengan-lempengan tipis atau lembaran-lembaran yang ditumpuk secara horizontal satu sama lain. Pelat sering tumpang tindih, sangat mengganggu sirkulasi air. Struktur ini biasanya ditemukan di tanah hutan, di bagian horizon A, dan di tanah lempung. Itulah bahasan lengkap yang bisa kami selesaikan untuk pembaca, berkaitan dengan jenis lapisan tanah dan strukturnya secara berurutan. Semoga melalui materi ini bisa memberikan bahan bacaan sehingga meningkatkan pengetahuan ya. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah
– Tanah merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Tanah yang subur dan kaya nutrisi akan membuat tanaman tumbuh dengan mudah. Tanaman menyerap hampir seluruh air serta mineral yang dibutuhkan dari tanah. Dalam tanah, banyak organisme hidup yang berinteraksi satu sama lain dengan penjelasan tekstur tanah beserta komponen penyusunnya Tekstur tanah Menurut Reece, dkk Campbell Biology 2008, tekstur tanah tergantung pada ukuran partikelnya. Partikel tanah memiliki diameter berkisar 0,02 sampai 2 milimeter untuk pasir kasar, hingga kurang dari 0,002 milimeter untuk partikel lempung yang mineral yang hadir karena pelapukan akan tercampur dengan organisme hidup, humus, sisa organisme mati, dan bahan organik lain pembentuk lapisan tanah. Baca juga Pengolahan Tanah untuk Lahan Pertanian Berkelanjutan Lapisan tanah yang paling subur dan mendukung pertumbuhan tanaman adalah lempung. Terdiri dari campuran pasir, lumpur, hingga tanah liat dengan jumlah yang sama. Tanah lempung memiliki partikel lumpur dan tanah liat yang cukup kecil, sehingga cukup untuk adhesi dan retensi mineral serta air. Sementara tanah liat cenderung menahan terlalu banyak air. Ketika air tidak mengalir dengan baik, udara digantikan oleh air, sehingga akar akan mati karena kekurangan oksigen. Biasanya lapisan tanah paling subur memiliki pori-pori yang mengandung setengah air dan setengah udara. Sehingga memberi keseimbangan yang baik untuk aerasi, drainase, dan kapasitas penyimpanan air.
profil tekstur dan struktur tanah